PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akhirnya mencatatkan laba bersih untuk kinerja sepanjang 2018.
Tercatat tahun lalu maskapai penerbangan pelat merah ini sudah membukukan keuntungan senilai US$ 809.846 atau setara dengan Rp 11,49 miliar (asumsi kurs Rp 14.200/US$) dibandingkan dengan kerugian di tahun sebelumnya US$ 216,58 juta (Rp 3,07 triliun)
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Selasa (2/4/2019), di periode tersebut pendapatan perusahaan naik tipis 4% secara year-on-year (YoY) menjadi US$ 3,53 miliar (Rp 50,24 triliun) dari pendapatan di sepanjang 2017 yang senilai US$ 3,40 miliar (Rp 48,30 triliun).
Maskapai nasional itu mencatatkan laba per saham senilai US$ 0,00003/saham dari sebelumnya yang masih merugi US$ 0,00837/saham.
Di akhir 2018, nilai kas dan setara kas Garuda turun menjadi US$ 251,18 juta dari posisi di akhir Desember 2017 senilai US$ 305,71 juta.
Total aset naik menjadi US$ 4,37 miliar dari US$ 3,76 miliar di 2017 di mana aset lancar tercatat US$ 1,35 miliar dan aset tak lancar senilai US$ 3,01 miliar.
Total liabilitas juga mengalami kenaikan menjadi US$ 3,46 miliar dari US$ 2,82 miliar di akhir tahun sebelumnya. Liabilitas jangka pendek seluruhnya bernilai sebesar US$ 2,45 miliar dan jangka panjang sebesar US$ 1,01 miliar.
Kondisi ekuitas juga sedikit mengalami penipisan menjadi US$ 910,18 juta dari posisi ekuitas di akhir tahun sebelumnya yang sebesar US$$ 937,46 juta. **
(sumber: www.cnbcindonesia.com)
Comment